Wakil Ketua II DPRD Purbalingga menghadiri acara Apel Gelar Pasukan Dalam Rangka Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Tahun 2021

Wakil Ketua II DPRD Purbalingga Hj. Tenny Juliawaty, S.E. bersama Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, SE, BE Con, MM dan Wakil Bupati H. Sudono, ST, MT serta seluruh jajaran FORKOPIMDA menghadiri acara Apel Gelar Pasukan Dalam Rangka Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Tahun 2021 Kabupaten Purbalingga bertempat di Jalan Alun-Alun bagian utara, Selasa (2/11/2021) Pagi.

Apel Siaga Bencana tersebut dilaksanakan sebagai wujud kesiapsiagaan guna mengantisipasi terjadinya bencana pada tahun ini. Baik melalukan upaya preventif dan juga penanganan terpadu. Kegiatan tersebut melibatkan jajaran Polri, TNI, OPD terkait serta sejumlah Organisasi Kemanusiaan, Kepemudaan dan lembaga lain yang terlibat aktif di dalamnya.

Dalam laporan Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga Umar Fauzi menyampaikan, didasarkan pada kejadian La Nina tahun 2020 lalu, hasil kajian BMKG menunjukkan bahwa curah hujan mengalami peningkatan pada November-Desember-Januari terutama di wilayah Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali hingga NTT, Kalimantan bagian selatan dan Sulawesi bagian selatan, maka La Nina tahun ini diprediksikan relatif sama dan akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan berkisar antara 20 – 70% di atas normalnya. Dengan adanya potensi peningkatan curah hujan pada periode musim hujan tersebut maka perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi. Kondisi ini diperkirakan akan terjadi hingga Februari 2022.

Sementara itu, Bupati Purbalingga dalam sambutannya mengungkapkan, beberapa minggu terakhir terjadi bencana alam di sejumlah desa di Kecamatan Karangmoncol. Di Desa Sirau terjadi tanah longsor, di Desa Tunjungmuli dan Desa Grantung terjadi banjir karena aliran sungai meluap. Setelah ditelusuri penyebab bencana alam salah satunya karena pohon di hutan di wilayah itu ditebangi. “Oleh karena itu kegiatan penghijauan dan penanaman bibit pohon perlu kembali digiatkan”, pungkasnya.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *