Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 di Kabupaten Purbalingga

Ketua DPRD Purbalingga @bi_bambangirawan bersama Bupati @dyahhayuningpratiwi, Wakil Bupati @sudono_stmt beserta jajaran Forkopimda Purbalingga melaksanakan rapat evaluasi penanganan covid-19 di Kabupaten Purbalingga bertempat di Gedung Operation Room Graha Adhiguna, komplek Pendopo Dipokusumo Purbalingga, Rabu (2/2/2022) pagi.

Dalam rapat tersebut Bupati @dyahhayuningpratiwi mengungkapkan sebagai langkah antisipasi untuk mengatasi lonjakan kasus covid-19 gelombang 3 di Kabupaten Purbalingga, maka Pemkab akan kembali memperketat kegiatan masyarakat, hal itu sesuai dengan arahan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pada saat evaluasi penanganan covid-19 di Jawa Tengah. Perlu dilakukan pembatasan kegiatan masyarakat, bukan dilarang, ini dilakukan karena adanya lonjakan pasien tekonfirmasi positif di Kabupaten Purbalingga yang saat ini ada 36 kasus aktif. Dimana 27 pasien di antaranya melakukan isolasi mandiri. Akan dilakukan tracing ke sekolah SMK N 3 Purbalingga karena adanya laporan 235 anak terindikasi batuk dan pileg. PTM akan dihentikan jika ada anak yang terkonfirmasi positif covid-19.

Bupati meminta ke Kepala DKK utk memastikan Nakes harus mendapatkan vaksin booster karna merupakan garda terdepan. Bupati juga mengintruksikan ke Sekda untuk kembali menerapkan 75% WFO dan WFH 25% guna mengurangi atau mengantisipasi Cluster Kantor.

Selanjutnya Bupati menghimbau untuk kembali diaktifkannya posko covid-19 dan Jogo Tonggo di Wilayah Purbalingga. Satpol PP, Polres dan TNI juga akan melakukan razia masker dan monitoring malam guna mengurangi penyebaran covid-19 agar tidak terjadi kenaikan secara signifikan.

Sementara itu di kesempatan yang sama, Ketua DPRD menyampaikan bahwa gelombang 3 ini bukan hal yg perlu ditakutkan tetapi perlu tetap waspada dan berhati-hati. Ketua DPRD setuju dengan yang disampaikan Bupati, yakni akan diadakannya pembatasan kegiatan masyarakat dan isolasi terpusat untuk mengantisipasi gelombang 3 covid-19.
Oksigen, obat-obatan dan vitamin juga harus dipersiapkan. Jangan sampai terjadi seperti di masa lampau. Vaksin juga perlu digenjot agar ini menjadi sarana kita berjaga-jaga dari covid-19.
Sosialisasi tentang penerapan protokol kesehatan harus lebih gencar dilakukan.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *