Semarak Peringatan HUT ke 186 Purbalingga

Picture5

Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Purbalingga ke 186 dirayakan dengan meriah dan semarak.  Kegiatan diawali dengan prosesi Pahargyan Agung yang dipusatkan di Pendapa Dipokusumo, Minggu (18/12).

“Dalam prosesi tersebut bupati, wabup, Ketua DPRD beserta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) dan pejabat mengenakan pakaian adat Jawa,’ kata Plt Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Sridadi, selaku penanggung jawab acara.

Pahargyan Agung menggunakan gagrag Keraton Surakarta Hadiningrat dikarenakan Purbalingga yang dulu dikenal Kadipaten Purbalingga merupakan salah satu wilayah keraton Surakarta.  Diawali  prosesi pembacaan riwayat berdirinya Purbalingga oleh Asisten Ekbangkesra, Sigit Subroto, kemudian dilanjut prosesi songsong agung.

Juga dipentaskan juga tari gambyong sebagai tari penyambut tamu, setelah itu juga dipentaskan tari bambangan cakil. Tari tersebut merupakan tari klasik jawa tengah yang menceritakan perang antara kesatrian dan melawan raksasa.

Selanjutnya para pejabat juga melakukan kirab bersama pusaka milik Pemkab Purbalingga mengelilingi alun-alun. Selanjutnya mereka menuju gedung DPRD Kabupaten Purbalingga untuk mengikuti rapat paripurna istimewa.

Usai acara tersebut Bupati Tasdi beserta istri, Wabup Dyah Hayuning Pratiwi bersama suami serta Ketua DPRD Tongat bersama-sama warga menyantap nasi tumpeng yang sudah disiapkan di kawasan alun-alun.  Dalam kesempatan itu dilaksanakan festival 1000 tumpeng yang dibuat oleh warga.

“Kami sangat senang bisa makan tumpeng dengan warga. Ini menunjukkan bahwa bupati dan rakyatnya tidak berjarak,” ujar Tasdi.

Sebelumnya pada Sabtu (17/12) juga dilaksanakan Pawai Budaya. Kegiatan itu mengambil start  di Jalan MT Haryono di depan SMAN 1 Purbalingga dan finish di depan kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) di Jalan Jenderal Soedirman. Pawai budaya diikuti 52 peserta yang merupakan perwakilan sekolah, instansi dan kecamatan.

“Berbagai kesenian tradisional ditampilkan. Mulai kesenian kuda kepang, dames dan ujungan,’ ujar Sridadi. (Tim GL)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *