Tingginya harga beras di Kabupaten Purbalingga, dalam beberapa waktu terakhir, langsung disikapi oleh Komisi II DPRD Kabupaten Purbalingga. Bersama dengan dinas terkait, Komisi II melakukan kunjungan kerja di gudang Bulog di Kelurahan Karangsentul, Kecamatan Padamara, Rabu (17/1) siang.
Ketua Komisi II Ahmad Sa’bani mengungkapkan, berdasarkan laporan masyarakat harga beras di Purbalingga sudahmenembus Rp 13 ribu per kilogram. “Oleh karena itu, kami mendatangi Bulog untuk mengecek ketersediaan beras,” ujarnya.
Dia mengapresiasi Bulog yang sudah melakukan operasi pasar, untuk mengendalikan harga beras agar tak semakin tinggi, Rabu (17/1) pagi. “Diharapkan, dengan adanya operasi pasar harga beras bisa stabil,” katanya.
Kepala Perum Bulog Sub Divisi Regional Banyumas Setio Wastono menjelaskan, stok beras di gudang Bulog saat ini masih cukup untuk memenuhi kebutuhan empat bulan ke depan. “Kami memiliki stok sekitar 4 ribu ton,” imbuhnya.
Dia juga memastikan, beras sejahtera (rastra) atau yang dulu disebut beras miskin (raskin) siap didistribusikan. Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Purbalingga Sediyono mengatakan, diharapkan pada 25 Januari mendatang rastra, sudah bisa didistribusikan. Distribusi rastra tersebut, diharapkan bisa ikut mengendalikan harga beras di lapangan.
Dia menjelaskan, rastra belum bisa didistribusikan kepada penerima, karena ada perubahan regulasi pembagian rastra. Diantaranya, adalah beras yang sebelumnya diberikan 15 kilogram saat ini hantya diberikan 10 kilogram. Sehingga, harus dilakukan pengemasan ulang, karena selama ini beras yang ada di gudang dikemas 15 kilogram.
Tak hanya itu proses administrasi distribusi yang berubah, juga menghambat hal itu. Termasuk adanya perubahan data penerima. Sehingga, untuk menyesuaiakan dengan pola adminsitrasi yang baru tersebut, membutuhkan waktu. (Tim GL)